Kandungan Karbondioksida Hasil
Pernapasan
v Tujuan
: Membuktikan adanya CO2 sebagai hasil pernapasan.
v Alat dan Bahan :
1. 3 Botol bekas air
mineral (500cc)
2. Air kapur
3. Sedotan
4. Air suling
5. Spidol
6. Alat pengukur waktu
(stopwatch)
7. Indikator PP
v Langkah Kerja :
1. Cara membuat air
kapur :
Larutan satu
sendok the kapur tohor Ca (OH)2 kedalam 1 liter air suling, aduk,
biarkan larutan ini semalam. Kemudian pindahkan larutan yang bening ke tempat
lain (jangan sampai endapannya ikut). Tutup dengan baik, air kapur siap
digunakan.
2. Alat dan bahan
disususun. Pada gelas 1, diisi air suling. Pada gelas 2, diisi air kapur
dan pada gelas 3 diisi air kapur + indicator PP.
3. Tiupkan udara
pernapasan melalui sedotan ke dalam semua gelas secara bersamaan.
4. Kemudian ukur waktu
menggunakan stopwatch.
5. Tunggu sampai gelas 3
warna larutannya menjadi sama dengan gelas 2.
6. Catat waktunya. Dan
amati !
v
Data Hasil Pengamatan
Gelas
|
Perlakuan
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Gelas 1
|
300 cc air suling
|
Bening
|
Bening
|
Gelas 2
|
300 cc air kapur
|
Keruh
|
Putih keruh + Endapan
|
Gelas 3
|
300 cc air kapur + PP
|
Merah muda
|
Putih keruh + Endapan
|
Gelas 3 menjadi putih (endapan) selama 4 menit 11
detik
|
v Pembahasan
Pada percobaan larutan kapur yang telah diendapkan, menjadi keruh setelah
ditiup selama beberapa saat. Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi
reaksi antara larutan kapur dengan udara hasil pernapasan yaitu CO2
(karbondioksida).
Kapur yang dilarutkan menggunakan air akan menjadi keruh dan terjadi reaksi
antara kapur dengan air dan menghasilkan
CaO +H2O —> Ca(OH)2
Kemudian dihembuskan nafas dengan cara ditiup menggunakan sedotan selama
beberapa saat. Larutan kapur tersebut menjadi keruh karena karena larutan kapur
itu berekasi dengan nafas, sehingga membentuk batu kapur. Itu yang menyebabkan
warna larutannya semakin keruh. Dalam wadah tersebut terjadi reaksi antara
larutan kapur CaO dengan CO2 , kemudian akan menghasilkan CaCO3
dan H2O.
Ca(OH)2 + CO2 —> CaCO3 +
H2O
Keterangan :
CaO : kapur
H2O
: air
Ca(OH)2
: larutan kapur
CO2
: karbon dioksida (kandungan terbesar dari nafas)
CaCO3
: batu kapur
v Kesimpulan
Dari percobaan larutan kapur yang ditiup dan nafas
yang dihembuskan pada permukaan cermin, membuktikan bahwa udara hasil
pernafasan berupa CO2 dan H2O. Selain itu proses
respirasi juga menghasilkan energi dalam bentuk ATP .
v Pertanyaan :
1.
Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada percobaan gelas 2 sehingga air menjadi
keruh ?
Jawab : Ca(OH)2 + CO2
→ CaCO3 +H2O
Batu Kapur + Karbondioksida
→ kalsium karbonat
2. Pada
gelas 3 air kapur ditambahkan dengan indicator PP (Phenol Ptalin). Apa fungsi
indicator PP pada percobaan ini ?
Jawab
: Indikator PP digunakan untuk menunjukkan (penanda) apakah suatu larutan
bersifat basa atau tidak.
Dalam percobaan ini, sebelum air
kapur (bersifat basa) dalam gelas 3 ditiup, warnanya
merah muda karena PP akan berwarna merah jika berada dalam larutan basa.
Setelah ditiup selama 7 menit, kandungan CO2
dapat merubah warna menjadi putih keruh, hal ini
berarti larutan tersebut sudah tidak bersifat basa lagi.
3.
Bagaimana kesimpulan yang dapat dirumuskan dari percobaan ini ?
Jawab : Selama
kita bernapas, udara yang kita hembuskan menghasilkan gas karbondioksida (CO2).
Pertanyaan
1. Frekuensi
pernapasan pada orang dewasa berkisar antara 15-18 permenit, tetapi akan
berubah dari waktu ke waktu. Faktor-faktor apa sajakah yang mengubah frekuensi
pernapasan tersebut ?
A. Tinggi
badan
B. Jenis
kelamin
C. Kesehatan
D. Umur
E. Berat
badan
2. Sebutkan
macam-macam kelainan dan gangguan pada sistem respirasi manusia, dan beri
keterangan sesuai dengan kolom dibawah ini....
No
|
Gangguan
|
Organ yang terganggu
|
Gejala
|
1.
|
Faringitis
|
Faring
|
timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan
ataupun kerongkongan terasa kering
|
2.
|
Asma
|
Paru-paru
|
Sesak napas, bengek, rasa sesak dan
berat di dada
|
3.
|
Emfisema
|
Paru-paru
|
pembengkakan pada paru-paru, sulit bernapas, batuk
kronis.
|
4.
|
Bronkitis
|
Saluran
brokial
|
Batuk berdahak, mengi, flu
berkepanjangan, sering sesak napas
|
5.
|
Pneumonia
|
Alveolus
|
batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas
|
6.
|
Renitis
|
Rongga hidung
|
bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan
berair (ingus encer).
|
7.
|
Tonsilitis
|
Amandel
|
Tenggorokan
terasa sakit, Terasa sakit saat menelan, Tubuh mengalami demam tinggi,Sering
mengalami muntah, Mengalami kesulitan saat bernapas.
|
8.
|
Flu
|
Rongga hidung
|
pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
|
9.
|
Tuberculosis
(TBC)
|
Paru-paru
|
batu
berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak
darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya
nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak
nafas.
|
10.
|
Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA)
|
hidung, laring (tekak), dan
tenggorokan
|
demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan
merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak,
telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit.
|
11.
|
Kanker
Paru-Paru
|
Paru-paru
|
Pembekakan
di wajah atau di leher, Napas sesak dan pendek-pendek, Kehilangan nafsu makan
dan turunnya berat badan, Kelelahan kronis, Dahak berdarah, berubaha warna
dan semakin banyak, Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas, Batuk
yang terus menerus atau menjadi hebat, Suara serak/parau
|
12.
|
Asfiksi
|
Paru-paru
|
Pernapasan
terlihat cepat, berat, dan sukar, kesadaran menurun sampai hilang dan
relaksasi spingter.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar