STATISTIKA
Statistika adalah cabang dari matematika
yang mempelajari cara mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisis
data, menarik kesimpulan, dan menafsirkan parameter
Populasi
Populasi adalah
himpunan lengkap yang memuat seluruh objek.
Jika seseorang hanya mengambil objek
(orang, benda dan objek lainnya) yang diperlukan sebagai data (beserta
karakteristiknya), maka sebagian objek itu dinamakan sampel.
Jenis
–jenis populasi :
A.
Berdsarkan jumlahnya :
1.
Populasi terbatas -> populasi yang
dapat dihitung
2.
Populasi tak terbatas -> sumber data
yang tidak dapat ditentukan batasnya
B.
Berdsarkan sifatnya :
1.
Populasi homogen -> sumber data yang
unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama
2.
Populasi heterogen -> sumber data
yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau kondisi yang berbeda-beda
Teknik
sampling -> Sejumlah subjek/objek yang terpilih
untuk mewakili populasi. Dilakukan dengan cara melalakukan sensus. Dengan
mengambil data sebagian dari populasi (sampel), diharapkan hasil yang
diperoleh akan memberikan gambaran yang
sesuai dengan sifat populasi yang bersangkutan.
Ada dua cara pengambilan sampel,
yaitu cara acak dan bukan acak
Acak
-> dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi mendapat
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel
Bukan acak
-> dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi tidak mendapat
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel
Jenis
random sampling :
1.
Simple random sampling (dipengaruhui oleh populasi homogen atau relatif
homogen)
2. stratified
random sampling (populasi homogen atau relatif homogen)
=
merupakan
perkiraan
3. multistage
random sampling (sampling dimana pemilihan elemen anggota semple dilakukan
secara bertahap (by stages))
4. cluster
random sampling (sampling dimana pemilihan elemen pertama dipilih secara kecil
disebut klaster)
5. systematic
random sampling (sampling dimana pemilihan elemen pertama dipilih secara acak)
cara
menggambil sampel :
1. Dengan cara ordinal (daftar secara berurutan)
2. Dengan cara undian (memberikan nomor pada setiap unit
sampling)
3. Menggunakan tabel bilangan acak
4. Menggunakan kalkulator
Variabel
acak diskrit (memiliki sejumlah nilai yang dapa
dihitung atau merupakan bilangan bulat)
Variabel
acak
Variabel acak kontinue
(memiliki nilai yang tak berhingga atau merupakan bilangan-bilangan yang tidak
bulat)
Distribusi probabilitas
adalah sebuah daftar berisi seluruh hasil dari suatu percobaan dan probabilitas
yang berkaitan dengan setiap hasil tersebut. Dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Distribusi probabilitas diskrit ->
analog dengan distribusi frekuensi relatif
2.
Distribusi probabilitas kontinue ->
jika pada definisi probabilitas diskrit nilai x diperluas menjadi suatu
himpunan nilai-nilai kontinue maka
distibusi probabilitasnya berkembang menjadi distribusi probabilitas kontinue
Distribusi binomial merupakan suatu percobaan yang biasanya
dilakukan dengan beberapa usaha, yaitu sukses (S) dan gagal (G).
Peluan sukses dari suatu percobaan yang
dinyatakan dalam P(S) sebesar p, sedangkan peluan gagal dinyatakan dengan P(G)
sebesar q = 1 – p.
Jika percobaan itu diulang sampai n kali
secara bebas. Dari n kali pengulangan itu kejadian S terjadi sebanyak x kali,
maka sisanya yaitu (n- x) kali kejadian adalah G. Karena setiap pengulangan
bersifat bebas, maka P(S) = p dan P(G) = 1- p memiliki
nilai tetap untuk setiap pengulan percobaan.. Dari percobaan diatas dapat
dirumuskan sebagai berikut
P(S...S
G...G) =
Karena banyak susunan keseluruhan
peristiwa sukses (S) terjadi dalam cara, maka peluang bahwa kejadian S terjadi
dalam x kali adalah :
P(X
= x) =
DISTRIBUSI
NORMAL
a. Bentuk distribusi
normal
Y = keterangan :
=
nilai tengah
=
simpangan baku
=
3,14
e
= 2,71
luas daerah yang
dibatasi oleh kurva dari persamaan diatas dan sumbu X sama dengan 1. Karena
itu, luas daerah dibawah kurva diantara X = a dan X = b dengan a < b
dinyatakan dengan P{a < x < b}
b. Bentuk distribusi
normal standart
Dengan
menggunakan substitusi Z = maka persamaannya berubah menjadi :
Y =
Dari persamaan diatas dikatakan z
terdistribusi normal dengan nilai tengan 0 dan varians 1
c. Daerah dibawah kurva
normal standart
Karakteristik kurva distribusi normal
antara lain sebagai berikut :
1.
Berbentuk lonceng, memiliki puncak padan
tengah distribusi
2.
Rata-rata, median, dan modus dari
distribusi bernilai sama dan terletak pada puncak
3.
Distribusi probabilitas normal simetris
terhadap rata- ratanya.
4.
Kurva normal menurun secara perlahan
dikedua sisanya, namun kurva tidak pernah menyentuh sumbu x
PENGUJIAN
HIPOTESIS
1.
Hipotesis
statastik
suatu pernyataan atau dugaan mengenai satu
atau lebih variabel/populasi
2.
Hipotesis
nol dan Hipotesis alternatif
a.
Hipotesis nol -> hipotesis yang dirumuskan dengan
harapan akan ditolak yang dilambangkan dengan Ho
b.
Hipotesis alternatif -> hipotesis yang merupakan lawan
dari hipotesis nol, yang dilambangkan H1
c.
Uji hipotesis -> prosedur-prosedur yang
memungkinkan kita apakah menerima atau menolak hipotesis atau menentukan apakah
sampel-sampel yang diamati berbeda secara nyata dari hasil-hasil yang
diharapkan
d.
Kesalahan jenis I dan II -> penolakan atau penerimaan
suatu hipotesis dapat membawa pada dua jenis kesalahan, yaitu :
a.
Kesalahan jenis I adalah kesalahan yang
terjaadi apabila H ditolak padahalah H benar.
b.
Kesalah jenis II adalah kesalahan yang
terjadi apabila
H diterima padahal H salah.
3. Uji yang meliputi distribusi normal
Adalah
salah satu jeni uji statistika yang uji hipotesisnya didekati dengan
menggunakan distribusi normal. Uji-z
lebih tepat digunakan untuk menguji data dengan data dengan sampel berukuran
besar, yaitu sebanyak 30 atau lebih.
Rumus uji z adalah
Zh =
4. Taraf nyata dan daerah kritis
Taraf
nyata dilambangkan dengan α. Biasanya taraf nyata ditentukan oleh peneliti
sebelum melakukan penarikan sampel. Nilai taraf nyata yang sering digunakan
dalam pengujian hipotesis adalah 0,05 atau 0,01.
5. Uji satu arah dan uji dua arah
Nilai
ekstrim dari statistik atau nilai z dari kedua sisi atau kedu ujung grafik
distribusi. Pengujian yang demikian disebut pengujuan dua arah
Apabila
kita menguji hipotesis bahwa hasil perlakuan yang satu adalah lebih baik dari
hasil perlakuan yang lain. Daerah kritis dari pengujian seperti itu merupakan
daerah di satu sisi distribusi dengan luas daerah sebesar tarah nyata. Maka
pengujian tersebut disebut uji satu arah
6. Prosedur pengujian hipotesis
a. Merumuskan Ho dan H1.
b. Memilih statik uji yang tepat berdasarkan
distribusi sampling dari statistik uji tersebut
c. Meentukan taraf nyata α
d. Melakukan perhitungan untuk menentukan nilai
statisti uji
e. Menentukan daerah kritis
f. Membuat keputusan, apakah Ho diterima atau
ditolak
7. Uji yang meliputi distribusi
binomial - > uji hipotesis tentang suatu proporsi dari
populasi.
A. Ciri-ciri
binomial :
-setiap
percobaan hanya mempunyai dua kemungkinan ( sukses dan gagal)
-setiap
percobaan bersifat independen atau dengan pengendalian
-probabilitas
sukses setiap percobaan harus sama, dinyatakan dengan P, sedangkan probabilitas
gagal dinyatakan dengan Q, dengan Q = 1 – P
-jumlah
percobaan dinyatakan dengan n, harus tertentu jumlahnya.
B.
hipotesis uji binomial
Ho = probabilitas
observasi ketegori I = probabilitas observasi kategori II = 0,5
H1 = probabilitas
observasi kategori I probabilitas observasi katagori II 0,5
C.
Uji statistik pada uji binomial
P(x)
= dimana =
Keterangan :
P(x) =
probabilitas sukses sebanyak x
n
= jumlah percobaan
P = probabilitas sukses
Q = probabilitas gagal
x
= jumlah sukses yang dicari
probabilitasnya
D.
Kriteria uji binomial
Ho
ditolak jika p(x) < α
Ho
diterima jika p(x) ≥ α dengan α = taraf kesalahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar